Trading dengan pola chart
- Pola-pola chart adalah sebuah pelajaran dasar dalam hal teknikal analisis. Pola tersebut terjadi lewat teori kebiasaan market dan peluang
- Pola tersebut merupakan sebuah formasi yang berasal dari pergerakan harga
- Poin di pola chart diindentifikasi dengan titik tertentu, seperti harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah di periode waktu tertentu
- Pola chart dimulai dengan sebuah kombinasi dari trendline dan yang lebih rumit seperti pola head and shoulder
- Terdiri dari pola CONTINUATION dan pola REVERSAL
Pola chart berdasarkan arah breakout bullish dan bearish:
Dari tabel di atas, maka kita akan mendapatkan kesimpulan sbb:
- Pola chart terbaik REVERSAL: Head and Shoulder, Inverted Head and Shoulder, Rising Wedges dan Falling Wedges
- Pola terbaik CONTINUATION: Bullish Flags dan Bearish Flags
Pola chart berdasarkan ketepatan arah dan target:
Dari tabel, kesimpulan yang didapat adalah sbb:
- Wedges berada di posisi teratas
Pola chart berdasarkan pullback:
Kesimpulannya adalah,
- Double/Tripple Top/Bottom berada di ranking teratas
- Flags dan Pennats berada di ranking terbawah
Sesi selanjutnya kita akan mengenal berbagai jenis pola chart tersebut dengan lebih detail
Pola Continuation (berkelanjutan)->
1-Horizontal Channel:
- Makn panjang horizontal channel, kemungkinan besar semakin kuat pergerakan berikutnya
- Sangat besar kemungkinan terdapat pullback (harga kembali lagi ke titik breakout) setelah breakout dari horizontal channel
- Breakout atau exit kemungkinan terbesar adalah setelah 4 titik point horizontal channel
2-Bullish Channel:
- Tidak dianjurkan membuka posisi sell
- Bukalah posisi buy pada saat harga di titik garis support
- Untuk mengindari breakout palsu, buatlah trendline sebagai titik support dan resistance dengan menggunakan candlestick high dan low point bukan berdasarkan body candlestick
- Data dan statistik menunjukan bahwa breakout terjadi setelah 4 kali atau 4 titik bersentuhan dengan support line atau garis
- Semakin support line dilalui, maka semakin besar kemungkinan break dengan pola tersebut
- Meskipun harga ditembus setelah melalui pola ini, ada kemungkinan besar, harga akan pullback lagi di resistance line
3-Bearish Channel:
- Tidak dianjurkan membuka posisi buy
- Bukalah posisi sell pada saat harga di titik garis resistance
- Untuk mengindari breakout palsu, buatlah trendline sebagai titik support dan resistance dengan menggunakan candlestick high dan low point bukan berdasarkan body candlestick
- Data dan statistik menunjukan bahwa breakout terjadi setelah 4 kali atau 4 titik bersentuhan dengan support line atau garis
- Semakin resistance line dilalui, maka semakin besar kemungkinan breakout dengan pola tersebut
- Meskipun harga ditembus setelah melalui pola ini, ada kemungkinan besar, harga akan pullback lagi di support line
4-Pennant:
- Pennant adalah sebuah pola continuation seperti symmetrical triangle dengan karakteristik yang berbeda
- Pennant bisa terjadi di keadaan bullish atau bearish
- 75% kasus, pennant breakout searah dengan pergerakan yang membentuknya
- 90% kasus, penant jelas continuation
- 55% kasus, take profit pennant berhasil diraih
- 16% kasus, pennant melakukan pullback
- Semakin kuat pergerakan sebelum terjadinya pennant, maka semakin kuat juga peluang terjadinya breakout di pola pennant
- Pennat dengan ujung semakin meruncing lebih bagus peluangnya daripada pennant dengan ujung tumpul
5-A Cup with Handle:
Untuk akurasi pola ini, beberapa hal harus diperhatikan:
- Didahului dengan pergerakan bulish yang kuat
- Bagian cekung terbawah gelas harus dibawah 50% dari pergerakan bullish sebelumnya
- Pegangan gelas harus lebih kecil dari 50% ketinggian dari gelasnya
Statistik pola ini:
- 79% kasus, breakout dari pola ini adalah bullish
- 73% kasus, akurasi pola ini mencapai target profit yang ingin dicapai setelah mencapai permukaan gelas
- 74% kasus, setelah breakout, harga melakukan pullback
Catatan:
- Pola ini merupakan pola untuk jangka panjang
- Pola ini lebih sebenarnya bisa dipakai untuk bullish atau bearish, tetappi pada kondisi bullish jauh lebih akurat
- Disarankan menunggu pullback di garis support sebelum memutuskan untuk buy
6-Ascending Triangle:
Statistik:
- 62% kasus, breakout adalah bullish
- 75% kasus, polanya akan valid jika continuation
- 75% kasus, keakuratannya jika breakout resistance level
- 60% kasus, pullback terjadi kembali lagi ke resistance level
- 25% kasus, breakout palsu
Catatan:
7-Descending Triangle:
- Merupakan kebalikan dari ascending triangle
- Akan valid jika menyentuh garis horizontal minimal 2x
Statistik:
- 64% kasus, breakout adalah sebuah bearish
- 61% kasus, pola ini adalah sebuah pola continuation
- 54% kasus, take profit terpenuhi jika level harga melewati support (breakout)
- 64% kasus, harga pullback atau berbalik sampai kepada level resistance
- 6% kasus, sinyal palsu setelah breakout
Catatan:
- Breakout terjadi biasanya setelah 2/3 panjang segitiga
- Breakout terjadi biasanya sebelum perpotongan 2 garis yaitu garis support dan resistance
- Sinyal palsu mengindikasikan bahwa arah breakout akan tidak tepat
- Hindari sinyal palsu jika breakout kurang dari 2/3 panjang segitiga
- Pola pullback kembali ke garis resistance akan menggagalka pola ini
8-Bearish Symmetrical Triangle:
- Berbentuk segita dan merupakan pola continuation
- garis pertama membentuk resistance dan garis setelahnya membentuk support
- Segitiga disebut bearish karena cenderungan terjadi di dalam pergerakan harga bearish
- Valid jika terjadapt oscilasi atau bolak balik 2 garis support dan resistance
- Valid jika minimum menyentuh garis support dan atau resistance 3x
- Valid jika terjadi breakout
Catatan:
- Breakout terjadi kebanyakan di 80% total panjang segitiga
- Makin jelas dan sederhana breakout yang terjadi, kemungkinan akurasinya semakin tinggi
- Ideal terbaik jika pola terbentuk dari sejak berawal dari bearish trend
- Hindari buka posisi jika break kurang dari 3/4 panjang triangle
- Pullback harga ke area resistance akan menggagalkan pola ini
9-Bullish Symmetrical Triangle:
- Sama seperti bearish symmetrical triangle hanya saja ini kasus pada saat bullish
10-Bullish Flag-!:
- Flag dibentuk oleh 2 garis miring membentuk sebuah segi empat
- Dibentuk dalam fase konsolidasi atau pada saat bearish tren
Catatan:
- Semakin kuar fase bearish yang dibentuk sebelum pola ini, maka semakin kuat pergerakan harga setelah terbentuknya pola ini
- Ketika searah dengan bearish tren, maka performance pola ini semakin lemah, akan makin kuat ketika koreksi
- Pola dengan segiempat yang terbentuk lebih curam, maka akan lebih kuat
- Pola akan lebih kuat , jika tidak ada break palsu
- Pullback akan menggugurkan pola ini
11-Bearish Flag-!:
- Sama seperti Bullish Flag, hanya dalam keadaan bullish (koreksi)
Pola Reversal (berbalik arah)->
1-Rising Wedge-!:
- Salah satu pola reversal terkuat
- Terdiri dari 2 garis convergent bullish
- Valid jika terdapat oscilasi atau pergerakan bolak balik diantara support dan resistance
- Valid jika oscilasi ini terjadi minimum 2x, artinya 3x support line dan 2x resistance line
- Pola ini menandakan jenuhnya market karena pembelian
- Breakout menandakan validasi dari pola ini
- Open posisi ketika ada pullback yang kembali ke titik support
Catatan:
- Tersentuhnya garis resistance harus jelas membentuk sebuah bendera
- Semakin tajam sudut yang terbentuk, semakin kuat juga pola breakout yang terbentuk
- Jika terjadi sinyal breakout palsu, maka kemungkinan pola ini terbentuk sangat kecil sekitar 3%
- Retracement atau pola gerakan menurun lebih kuat 2x lipat daripada pemebentukan gerakan harga ke atas di dalam pola ini
- Pullback yang terjadi sekali lagi di garis support akan membatalkan pola ini
- Breakout point tejadi biasanya 60% dari total panjang perpotongan garis support dan resistance
- Rising Wedge yang lebar lebih baik daripada Rising Wegde yang lancip
2-Falling Wedge-!:
- Reversal untuk bullish
- Sama dengan Rising Wedge, hanya untuk reversal ketika bearish
3-Descending Broadening Wedge:
- Reversal pattern untuk bullish
- Dibentuk oleh 2 garis bearish
- Valid jika dibentuk oleh pergerakan bolak balik (oscilasi) minimum 2x
- Artinya valid jika menyentuh support 3x dan 2x menyentuh resistance
- Pola ini menunjukan ambisi pihak pembeli untuk mengrontrol market. Memang harga akan bergerak berlawanan, tetapi dengan variasi yang lebih lebar, artinya perlawanan buyer makin kuat
- Biasanya volume akan meningkat dengan drastis jika sudah menunjukan breakout
4-V Bottom:
- V bottom mempunyai pergerakan yang lancip, biasanya ditandai dengan pergerakan besar tiba-tiba karena ketidaklogisan investor
- Biasanya V bottom muncul setelah pengumuman ekonomi yang mengejutkan. Ditandai dengan volatiliti yang tinggi
- Beberapa kriteria untuk memenuhi validitas pola ini adalah sbb:
- Titik terbawah ditandai dengan 1 CS, biasanya dengan body besar yang mengindikasikan reversal
- Pergerakan bearish ditandai dengan kecuraman pergerakan dan trendline yang curam
- Tingkat kemiringan bullish dan bearish harus hampir sama
Catatan:
- Sangat sulit untuk mengantisipasi bentuk V
- Pola ini ditentukan oleh seberapa kuat reversal yang terjadi di titik bawah V
- Biasanya pola ini sering muncul dengan bantuan Channel
- Pergerakan bullish akan berlanjut setelah figur V terbentuk
5-V Top:
Sama seperti V Top, hanya saja pola ini untuk reversal yang bearish
6-Double Bottom:
- Double bottom adalah pola bullish berbentuk W
- Pola ini terbentuk dari 2 titik terendah di dalam level support tertentu
- Pola ini terbentuk karena investor tidak mau harga turun dan menandakan akan terjadi sebuah reversal
Catatan:
- Ketika harga break, pullback yang cepat akan memperkuat sinyal
- Ketika rentang antara titik puncak semakin dekat, maka memperkuat sinyal dan memperkuat kemungkinan sukses
- Ketika downward movement lebih kuat dan rentang lebih besar, maka break akan lebih kuat dan memperkuat sinyal peluang keberhasila pola ini
7-Double Top:
Sama seperti Double Bottom, hanya pola ini bearish
8-Triple Bottom:
- Triple bottom membentuk pola WV. Semakin ketiga titik low itu berdekatan, mengindikasikan support yang kuat
- Hati-hati jika pantulan kedua lebih rendah dari pantulan sebelumnya, pola yang mungkin saja inverted head atau shoulder
- Pantulan pertama harus sama dengan pantulan kedua
Catatan:
- Dalam kasus pullback, pergerakan bullish lebih lemah
- Ketika support dites sangat panjang, kemungkinan breakout sangat lebih besar
- Semakin berdekatan pola titik tertinggi dan terendah pola ini, kemungkinan berhasil pola ini semakin besar
- Semakin dekat antara pullback dan resistance, maka semakin akan baik pula kemungkinan pola ini berhasil
- Semakin lebar, jarak antara titik support dan resistance yang terjadi, maka akan semakin kuat kemungkinan bullish yang akan terjadi juga
9-Triple Top:
Sama seperti Triple Bottom, hanya pola ini untuk bearish
10-Diamond Top:
- Merupakan bearish reversal yang menyerupai sebuah diamond
- Pola ini sebenarnya adalah sebuah bullish, lalu investor kehilangan minatnya, dan menarik investasi sehingga terjadilah bearish
- Volatilitas terjadi ketika perjalanan setengah dari diamond nya
Catatan:
- Diamond top lebih sering muncul daripada diamond bottom
- Kadangkala terjadi pola head and shoulders yang di atasnya terdapat diamond top
- Pola diamond top sangat sulit diketahui dan kadangkala dilupakan oleh trader
- Pola diamond terbagi menjadi 2, awal setengahnya, dan akhir setengah diamond setelahnya- Yang pertama adalah continuation dan yang kedua adalah pola reversal
11-Diamond Bottom:
Sama seperti Diamond Top, hanya pola ini merupakan kebalikannya, yaitu untuk pola reversal bullish
12-Slacer:
- Slacer adalah pola chart berbentuk U
- Slacer secara umum mempunyai bagian bawah flat
- Slacer tidak terlalu direkomendasikan karena keberhasilannya kurang dari 50%, yaitu sekitar 36%
13-Ascending Broadening Wedge:
- Pola ini merupakan pola reversal pada saat bullish
- Valid jika mempunyai pola socilasi bolak balik pada garis support dan resistance nya
- Valid, jika paling tidak 3x menyentuh garis support dan resistance
- Pola ini bukan menunjukan buyer kehilangan minat, tetapi seller ingin mendominasi
14-Head and shoulders (H&S)-!:
- HS adalah pola reversal untuk bearish
- Pola ini paling populer diantara trader dengan tingkat keberhasilan yang tinggi
Catatan:
- Semakin lama pola bullish yang terjadi sebelum pola HS, maka reversal yang terjadi semakin memiliki potensi besar
- Pola HS yang shouldernya semakin dekat ke Head memiliki peluang besar
- Jika shoulder kiri lebih tinggi dari shoulder kanan, peluang terbentuk akurasinya pola ini besar
- Ketika terjadi pullback di area resistance bahunya, maka pola ini akan batal
15-Inverse head and shoulders (H&Si)-!:
Sama seperti HS tetapi untuk pola bullish.
16-Rounding Top:
- Rounding Top disebut juga reverse saucer berbentuk U
- Jika terjadi pullback di sekitaran breakout, maka pola akan gagal
17-Rounding Bottom:
Sama seperti Rounding Top, hanya saja untuk bullish.
Catatan:
- Harga kebanyakan balik kembali ke sisi lehernya, dan melakukan breakout
- Semakin bulatannya lebar (tidak lancip), maka semakin cepat gerakan ke bearish yang kemungkinan akan terjadi
- Ketika ada pullback di garis necklane, kemungkinan pola ini akan lemah
- Ketika pola sudah terbentuk, maka titik tertinggi dengan necklane akan bisa dijadikan target TP
18-Broadening Bottom:
- Pola bullish reversal
- Pola ini terbentuk karena ketidakpastian dimana potensi bearish di saat breakout lebih besar dari potensi bullish
- Setelah kontak 5x dengan support dan resistance, peluang terjadi breakout hampir 90%
19-Broadening Top:
Sama seperti Broadening Top, hanya saja untuk barish reversal
20-right-angled ascending broadening wedge:
21-right-angled descending broadening wedge:
Rangkuman Chart-Pattern->
- Pola Terkuat REVERSAL:
- Head and Shoulder
- Inverted Head and Shoulder
- Rising Wedges
- Falling Wedges
- Pola Terkuat CONTINUATION:
- Bullish Flags
- Bearish Flags